Senin, 31 Desember 2012

Studi Pendahuluan

BAB I

A.    PENDAHULUAN
Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti harus melewati beberapa langkah atau prosedur agar penelitian itu berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diinginkan. Dan langkah awal sebelum memulai penelitian, peneliti perlu menjalani studi pendahuluan. Sebagai salah satu jalan menuju langkah-langkah penelitian selanjutnya.

B.     LATAR BELAKANG
Dalam melakukan suatu penelitian, mungkin kita telah mempunyai ide atau menemukan suatu permasalahan yang akan kita jadikan tema penelitian, namun ide/gambaran permasalahan yang ingin kita teliti tersebut tidak bisa dengan langsung kita jalankan. Karena tanpa dipungkiri, masalah-masalah yang kita dapati sekarang ini sering kali bukanlah hal baru tapi merupakan masalah-masalah yang lama sering muncul kembali dalam keunikan yang lain. Oleh karena itu, sangat perlu sekali bagi calon peneliti untuk menelusuri lebih jauh terlebih dahulu tentang apa yang akan dipermasalahkan melalui studi pendahuluan.
C.    RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian dari Studi Pendahuluan dalam penelitian?
2.      Apa tujuan studi pendahuluan?
3.      Apa manfaat studi pendahuluan?
4.      Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan studi pendahuluan?








BAB II
PEMBAHASAN


1.                  PENGERTIAN
Prof. Dr. Winarno Surakhmad menyebutkan tentang studi pendahuluan ini dengan eksploratoris sebagai dua langkah, dan perbedaan antara langkah pertama dengan langkah kedua ini adalah penemuan dan pendalaman. Memilih masalah adalah menemukan masalah sedang studi pendahuluan bermaksud mendalami masalah itu, sehingga harus dilaksanakan secara lebih sistematis dan intensif.
Dapat kita katakan bahwa studi pendahuluan adalah proses mengumpulkan berbagai informasi (data) awal terkait dengan rencana penelitian baik dari lapangan atau perpustakaan, yang dilakukan dalam rangka mendalami masalah secara lebih sistematis dan intensif sebagai pendahuluan sebelum  melakukan langkah-langkah / prosedur penelitian selanjutnya.Studi pendahuluan juga disebut pilot studi atau preliminary study.
2.                  TUJUAN STUDI PENDAHULUAN
Dari pelaksanaan studi pendahuluan tentunya peneliti mempunyai tujuan yang ingin didapatkan atau dipenuhi setelah selesainya proses studi pendahuluan tersebut, diantaranya yaitu:
    a. Identifikasi masalah
    b. Mengetahui ketersediaan data.
    c. Merumuskan desain penelitian pada
        tahap berikutnya.

3.                  MANFAAT STUDI PENDAHULUAN
Di dalam mengadakan studi pendahuluan mungkin ditemukan bahwa orang lain sudah berhasil memecahkan masalah yang kita ajukan sehingga tidak ada gunanya kita bersusah payah menyelidiki. Mungkin juga kita mengetahui hal-hal yang relevan dengan masalahnya sehingga memperkuat keinginannya untuk meneliti karena justru orang lain juga masih memasalahkan.
Apabila ada orang lain yang menyelidiki masalah yang hampir sama atau belum terjawab persoalannya, calon peneliti dapat mengetahui metode apa yang digunakan, hasil-hasil apa yang telah tercapai, bagian mana dari penelitian itu yang belum terselesaikan, faktor-faktor apa yang mendukung dan hambatan-hambatan apa yang dihadapi dalam penelitiannya.
Dengan telah mengadakan studi pendahuluan, maka boleh jadi dapat menghemat banyak tenaga dan biaya, di samping bagi calon peneliti tersebut menjadi lebih terbuka matanya, menjadi lebih jelas permasalahannya.
Dr.Winarno mengatakan, bahwa setelah studi eksploratoris ini peneliti menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya.
Dengan dipahaminya permasalahan yang menjadi pusat perhatiannya maka peneliti :
a.       Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
b.      Tahu dimana/ kepada siapa informasi dapat diperoleh
c.       Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi
d.      Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data
e.       Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil
f.       Meyakinkan pada diri kita bahwa penelitiannya perlu dan dapat dilaksanakan
Atau bisa dikatakan juga bahwa studi pendahuluan berfaedah memperjelas masalah, menjajagi kemungkinan dilanjutkannya penelitian dan mengetahuai apa yang sudah dihasilkan orang lain bagi penelitian yang serupa dan bagian mana dari permasalahan yang belum terpecahkan.
Sebagai pedoman perlu tidaknya penelitian dilaksanakan, peneliti harus ingat  empat hal yang sudah diutarakan :
1.                   Apakah judul penelitian yang akan dilakukan benar-benar sesuai dengan minatnya?
Pertanyaan ini penting untuk dijawab karena minat, perhatian, penguasaan pemecahan masalah merupakan modal utama dalam meneliti. Sebagai contoh mungkin terjadi demikian. Mula-mula calon peneliti berminat meneliti masalah anak berkelainan bicara. Sesudah mengadakan studi pendahuluan diketahui bahwa sangat sulit mengumpulkan data karena anak itu sendiri sukar diajak bicara, orang tuanya tidak bersikap terbuka dan kurang sekali literatur yang mendukung. Semangat untuk meneliti langsung mengendor. Sebelum melanjutkan niatnya, sebaiknya calon peneliti ini mempertimbangkan sekali lagi apakah ia memang masih berminat terhadap permasalahan anak berkelainan bicara tersebut.
2.                   Apakah penelitian ini dapat dilaksanakan?
Banyak sekali faktor yang menyebabkan seorang peneliti tidak dapat melaksanakan rencananya. Faktor-faktor tersebut antara lain: kemampuan, waktu, tenaga dan dana. Misalnya saja seorang mahasiswa yang akan menyusun skripsi bermaksud meneliti pengelolaan perusahaan-perusahaan rokok. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa untuk dapat bertemu pimpinan sebuah perusahaan dibutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena setiap kali ia datang, ada-ada saja alasan pimpinan untuk tidak menemuinya. Dengan pengalaman studi pendahuluan mahasiswa tahu bahwa judul skripsi dan permasalahan penelitian harus diganti karena mahasiswa tersebut terikat pada masa studi yang terbatas. Jika pelaksanaan penelitiannya harus mundur, maka dikhawatirkan waktu batas meneliti segera habis.
3.                   Apakah untuk penelitian yang akan dilakukan tersedia faktor pendukung?
Di bagian terdahulu sudah dijelaskan bahwa data yang akan dikumpulkan harus ada. Sebagai misal tambahan peneliti sudah merumuskan judul penelitian, sudah disediakan dana, sudah mengurus izin dan berhasil. Yang menjadi permasalahan penelitian adalah bagaimanakah sikap remaja di desa K terhadap Program Kejar Paket A. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa di desa K tidak cukup terdapat remaja karena sebagian besar anak usia SD atau yang tidak tamat pergi ke kota untuk mencari pekerjaan disebabkan karena keadaan sosial ekonomi penduduk  rendah. Mereka meninggalkan tempat tinggal ekonomi dalam jangka waktu yang cukup lama. Dengan demikian maka penelitian ini tidak dapat diteruskan.
4.                   Apakah hasil penelitian cukup bermanfaat?
Misalnya peneliti ingin mengetahui perbedaaan efektifitas pengajaran modul dibandingkan dengan pengajaran klasikal. Dari studi pendahuluan yakni membaca buku-buku di perpustakaan diketahui bahwa sudah ada beberapa laporan penelitian yang menjelaskan bagaimana efektifitas pengajaran modul, baik secara terpisah maupun dibandingkan dengan sistem lain. Dengan demikian calon peneliti sudah memperoleh jawaban atas pertanyaannya walaupun belum melaksanakan penelitiannya. Dalam keadaan seperti ini mau tidak mau calon peneliti tersebut harus mengurungkan niatnya.
4.                  LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN STUDI PENDAHULUAN
Langkah yang ditempuh dalam melakukan studi pendahuluan    :
1.      Peneliti menentukan bidang dan tema penelitian yang diminati, atau peneliti langsung ke lapangan/perpustakaan, tanpa didahului oleh penentuan bidang/tema.
2.      Mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan (buku, alat perekam gambar dan suara, instrumen pengumpulan data awal, dsb).
Seperti teori pengumpulan data pada umumnya, maka sumber pengumpulan informasi untuk mengadakan studi pendahuluan ini dapat dilakukan pada 3 obyek. Yang dimaksud dengan obyek di sini adalah apa yang harus dihubungi, dilihat, diteliti atau dikunjungi yang kira-kira akan memberikan informasi tentang data yang akan dikumpulkan. Ketiga obyek tersebut ada yang berupa tulisan-tulisan dalam kertas (paper), manusia (person) atau tempat (place). Untuk lebih memudahkan mengingatnya, dapat kita sebut dengan istilah tiga P.
a.                   Paper : dokumen, buku-buku, majalah atau bahan tertulis lainya, baik berupa teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings).
b.                   Person : bertemu, bertanya dan berkonsultasi dengan para ahli atau manusia sumber.
c.                   Place : tempat, lokasi atau benda-benda yang terdapat di tempat penelitian. Seseorang yang berhasrat besar untuk mengadakan penelitian ke daerah pedalaman, mungkin mengurungkan niatnya setelah mengadakan penelitian pendahuluan, karena ternyata daerah yang akan dikunjungi terlalu sulit untuk dicapai sehingga tidak akan seimbang antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil studi yang akan dicapai.
3.      Mengumpulkan data awal
4.   Melakukan analisis terhadap data awal
5.    Menyusun proposal penelitian sesuai dengan data awal


















BAB III
PENUTUP

Studi pendahuluan merupakan proses mengumpulkan berbagai informasi (data) awal terkait dengan rencana penelitian baik dari lapangan atau perpustakaan, yang dilakukan dalam rangka mendalami masalah secara lebih sistematis dan intensif sebagai pendahuluan sebelum  melakukan langkah-langkah / prosedur penelitian selanjutnya. Dalam melakukan studi pendahuluan tentunya memiliki manfaat seperti memghemat banyak tenaga dan biaya, di samping bagi calon peneliti tersebut menjadi lebih terbuka matanya, menjadi lebih jelas permasalahannya.
Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelitian berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnyayang masih belum jelas. Studi pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian yang telah disusun di dalam proposal. Dengan demikian, studi pendahuluan bisa saja menghasilkan perubahan prosedur penelitian, meningkatkan pengukuran, meningkatkan kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap dari studi utama. Dan dalam melakukan studi pendahuluan sebaiknya mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan agar dapat mencapai apa yang dituju dalam studi pendahuluan.














DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. 1993. Jakarta: PT. Rineka Cipta