BAB
I
A. PENDAHULUAN
Dalam
melakukan suatu penelitian, peneliti harus melewati beberapa langkah atau
prosedur agar penelitian itu berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang
diinginkan. Dan langkah awal sebelum memulai penelitian, peneliti perlu
menjalani studi pendahuluan. Sebagai salah satu jalan menuju langkah-langkah
penelitian selanjutnya.
B. LATAR BELAKANG
Dalam
melakukan suatu penelitian, mungkin kita telah mempunyai ide atau menemukan suatu
permasalahan yang akan kita jadikan tema penelitian, namun ide/gambaran
permasalahan yang ingin kita teliti tersebut tidak bisa dengan langsung kita
jalankan. Karena tanpa dipungkiri, masalah-masalah yang kita dapati sekarang
ini sering kali bukanlah hal baru tapi merupakan masalah-masalah yang lama
sering muncul kembali dalam keunikan yang lain. Oleh karena itu, sangat perlu
sekali bagi calon peneliti untuk menelusuri lebih jauh terlebih dahulu tentang
apa yang akan dipermasalahkan melalui studi pendahuluan.
C. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian dari Studi Pendahuluan dalam
penelitian?
2.
Apa tujuan studi pendahuluan?
3.
Apa manfaat studi pendahuluan?
4.
Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan studi
pendahuluan?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
Prof.
Dr. Winarno Surakhmad menyebutkan tentang studi pendahuluan ini dengan
eksploratoris sebagai dua langkah, dan perbedaan antara langkah pertama dengan
langkah kedua ini adalah penemuan dan pendalaman. Memilih masalah adalah menemukan
masalah sedang studi pendahuluan bermaksud mendalami masalah itu, sehingga
harus dilaksanakan secara lebih sistematis dan intensif.
Dapat
kita katakan bahwa studi pendahuluan adalah proses mengumpulkan
berbagai informasi (data) awal terkait dengan rencana penelitian baik dari
lapangan atau perpustakaan, yang dilakukan dalam rangka mendalami masalah
secara lebih sistematis dan intensif sebagai pendahuluan sebelum melakukan langkah-langkah / prosedur
penelitian selanjutnya.Studi pendahuluan juga disebut pilot studi atau preliminary study.
2.
TUJUAN
STUDI PENDAHULUAN
Dari
pelaksanaan studi pendahuluan tentunya peneliti mempunyai tujuan yang ingin
didapatkan atau dipenuhi setelah selesainya proses studi pendahuluan tersebut,
diantaranya yaitu:
a. Identifikasi masalah
b. Mengetahui ketersediaan
data.
c. Merumuskan desain
penelitian pada
tahap
berikutnya.
3.
MANFAAT STUDI
PENDAHULUAN
Di dalam mengadakan studi pendahuluan mungkin
ditemukan bahwa orang lain sudah berhasil memecahkan masalah yang kita ajukan
sehingga tidak ada gunanya kita bersusah payah menyelidiki. Mungkin juga kita
mengetahui hal-hal yang relevan dengan masalahnya sehingga memperkuat
keinginannya untuk meneliti karena justru orang lain juga masih memasalahkan.
Apabila ada orang lain yang menyelidiki masalah yang
hampir sama atau belum terjawab persoalannya, calon peneliti dapat mengetahui
metode apa yang digunakan, hasil-hasil apa yang telah tercapai, bagian mana
dari penelitian itu yang belum terselesaikan, faktor-faktor apa yang mendukung
dan hambatan-hambatan apa yang dihadapi dalam penelitiannya.
Dengan telah mengadakan studi pendahuluan, maka
boleh jadi dapat menghemat banyak tenaga dan biaya, di samping bagi calon
peneliti tersebut menjadi lebih terbuka matanya, menjadi lebih jelas
permasalahannya.
Dr.Winarno mengatakan, bahwa setelah studi
eksploratoris ini peneliti menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari
aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi dewasa ini dan
kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya.
Dengan
dipahaminya permasalahan yang menjadi pusat perhatiannya maka peneliti :
a.
Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
b.
Tahu dimana/ kepada siapa informasi dapat diperoleh
c.
Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi
d.
Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis
data
e.
Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta
memanfaatkan hasil
f.
Meyakinkan pada diri kita bahwa penelitiannya perlu
dan dapat dilaksanakan
Atau bisa dikatakan juga bahwa studi pendahuluan
berfaedah memperjelas masalah, menjajagi kemungkinan dilanjutkannya penelitian
dan mengetahuai apa yang sudah dihasilkan orang lain bagi penelitian yang
serupa dan bagian mana dari permasalahan yang belum terpecahkan.
Sebagai pedoman perlu tidaknya
penelitian dilaksanakan, peneliti harus ingat
empat hal yang sudah diutarakan :
1.
Apakah judul penelitian yang akan
dilakukan benar-benar sesuai dengan minatnya?
Pertanyaan
ini penting untuk dijawab karena minat, perhatian, penguasaan pemecahan masalah
merupakan modal utama dalam meneliti. Sebagai contoh mungkin terjadi demikian.
Mula-mula calon peneliti berminat meneliti masalah anak berkelainan bicara. Sesudah
mengadakan studi pendahuluan diketahui bahwa sangat sulit mengumpulkan data
karena anak itu sendiri sukar diajak bicara, orang tuanya tidak bersikap
terbuka dan kurang sekali literatur yang mendukung. Semangat untuk meneliti
langsung mengendor. Sebelum melanjutkan niatnya, sebaiknya calon peneliti ini
mempertimbangkan sekali lagi apakah ia memang masih berminat terhadap
permasalahan anak berkelainan bicara tersebut.
2.
Apakah penelitian ini dapat
dilaksanakan?
Banyak
sekali faktor yang menyebabkan seorang peneliti tidak dapat melaksanakan
rencananya. Faktor-faktor tersebut antara lain: kemampuan, waktu, tenaga dan
dana. Misalnya saja seorang mahasiswa yang akan menyusun skripsi bermaksud
meneliti pengelolaan perusahaan-perusahaan rokok. Dari studi pendahuluan
diketahui bahwa untuk dapat bertemu pimpinan sebuah perusahaan dibutuhkan waktu
yang tidak sedikit, karena setiap kali ia datang, ada-ada saja alasan pimpinan
untuk tidak menemuinya. Dengan pengalaman studi pendahuluan mahasiswa tahu
bahwa judul skripsi dan permasalahan penelitian harus diganti karena mahasiswa
tersebut terikat pada masa studi yang terbatas. Jika pelaksanaan penelitiannya
harus mundur, maka dikhawatirkan waktu batas meneliti segera habis.
3.
Apakah untuk penelitian yang akan
dilakukan tersedia faktor pendukung?
Di
bagian terdahulu sudah dijelaskan bahwa data yang akan dikumpulkan harus ada.
Sebagai misal tambahan peneliti sudah merumuskan judul penelitian, sudah
disediakan dana, sudah mengurus izin dan berhasil. Yang menjadi permasalahan
penelitian adalah bagaimanakah sikap remaja di desa K terhadap Program Kejar
Paket A. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa di desa K tidak cukup terdapat
remaja karena sebagian besar anak usia SD atau yang tidak tamat pergi ke kota
untuk mencari pekerjaan disebabkan karena keadaan sosial ekonomi penduduk rendah. Mereka meninggalkan tempat tinggal
ekonomi dalam jangka waktu yang cukup lama. Dengan demikian maka penelitian ini
tidak dapat diteruskan.
4.
Apakah hasil penelitian cukup
bermanfaat?
Misalnya
peneliti ingin mengetahui perbedaaan efektifitas pengajaran modul dibandingkan
dengan pengajaran klasikal. Dari studi pendahuluan yakni membaca buku-buku di
perpustakaan diketahui bahwa sudah ada beberapa laporan penelitian yang
menjelaskan bagaimana efektifitas pengajaran modul, baik secara terpisah maupun
dibandingkan dengan sistem lain. Dengan demikian calon peneliti sudah
memperoleh jawaban atas pertanyaannya walaupun belum melaksanakan
penelitiannya. Dalam keadaan seperti ini mau tidak mau calon peneliti tersebut
harus mengurungkan niatnya.
4.
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN
STUDI PENDAHULUAN
Langkah
yang ditempuh dalam melakukan studi pendahuluan :
1.
Peneliti menentukan bidang
dan tema penelitian yang diminati, atau peneliti langsung ke
lapangan/perpustakaan, tanpa didahului oleh penentuan bidang/tema.
2.
Mempersiapkan berbagai hal
yang diperlukan (buku, alat perekam gambar dan suara, instrumen pengumpulan
data awal, dsb).
Seperti teori pengumpulan data pada umumnya, maka
sumber pengumpulan informasi untuk mengadakan studi pendahuluan ini dapat
dilakukan pada 3 obyek. Yang dimaksud dengan obyek di sini adalah apa yang
harus dihubungi, dilihat, diteliti atau dikunjungi yang kira-kira akan
memberikan informasi tentang data yang akan dikumpulkan. Ketiga obyek tersebut
ada yang berupa tulisan-tulisan dalam kertas (paper), manusia (person)
atau tempat (place). Untuk lebih memudahkan mengingatnya, dapat kita
sebut dengan istilah tiga P.
a.
Paper : dokumen, buku-buku, majalah atau
bahan tertulis lainya, baik berupa teori, laporan penelitian atau penemuan
sebelumnya (findings).
b.
Person : bertemu, bertanya dan berkonsultasi
dengan para ahli atau manusia sumber.
c.
Place : tempat, lokasi atau benda-benda yang
terdapat di tempat penelitian. Seseorang yang berhasrat besar untuk mengadakan
penelitian ke daerah pedalaman, mungkin mengurungkan niatnya setelah mengadakan
penelitian pendahuluan, karena ternyata daerah yang akan dikunjungi terlalu
sulit untuk dicapai sehingga tidak akan seimbang antara biaya yang dikeluarkan
dengan hasil studi yang akan dicapai.
3.
Mengumpulkan data awal
4. Melakukan
analisis terhadap data awal
5.
Menyusun proposal penelitian
sesuai dengan data awal
BAB
III
PENUTUP
Studi pendahuluan merupakan proses mengumpulkan berbagai
informasi (data) awal terkait dengan rencana penelitian baik dari lapangan atau
perpustakaan, yang dilakukan dalam rangka mendalami masalah secara lebih sistematis dan
intensif sebagai pendahuluan sebelum
melakukan langkah-langkah / prosedur penelitian selanjutnya. Dalam
melakukan studi pendahuluan tentunya memiliki manfaat seperti memghemat banyak tenaga dan biaya, di
samping bagi calon peneliti tersebut menjadi lebih terbuka matanya, menjadi
lebih jelas permasalahannya.
Studi pendahuluan
dilakukan karena kelayakan penelitian berkenaan dengan prosedur penelitian dan
hal lainnyayang masih belum jelas. Studi pendahuluan bisa saja mengubah arah
penelitian yang telah disusun di dalam proposal. Dengan demikian, studi
pendahuluan bisa saja menghasilkan perubahan prosedur penelitian, meningkatkan
pengukuran, meningkatkan kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap dari
studi utama. Dan dalam melakukan studi pendahuluan
sebaiknya mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan agar dapat mencapai
apa yang dituju dalam studi pendahuluan.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi. Prosedur
Penelitian Suatu pendekatan Praktek. 1993. Jakarta: PT. Rineka Cipta